Kamis, 21 Januari 2016

7 LANGKAH PENCEGAHAN MANUSIA MASUK ISLAM MELALUI PEMALINGAN PERHATIAN


1. Jauhkan pergaulan anak dari pusat pendidikan dan pengajaran Islam melalui pementasan berbagai bentuk hiburan dan tontonan bagi telinga maupun bagi mata.

2. Jauhkan pergaulan orang dewasa dari pusat pendidikan dan pengajaran Islam melalui pementasan berbagai bentuk hiburan, pemadatan jadwal olah raga, jadwal dan jam kerja, kerja industri, acara pertemuan seminar dan wisata.

3. Persulit terjadinya pertemuan masyarakat untuk membahas ilmu agama melalui acara selamatan, ulang tahun, pesta adat dan latihan seni suara dan musik.

4. Berikan kepada mereka kebebasan berbicara dan berpendapat sehingga mereka berbicara masalah agama berdasarkan pendapat dan pikirannya.

5. Angkat masalah hak azasi kepermukaan sehingga mereka merasa bebas melakukan sesuatu sekehendaknya dan tidak terikat dan malu sesama.

6. Gubah selera orang agar membanggakan hasil karyanya dan hasil penemuannya sendiri. Hargai mereka dengan penghargaan seremonial, sehingga mereka terpicu untuk mencari penemuan baru dan menciptakan produk baru dan tak memperhatikan perintah Tuhan mereka.

7. Seret orang ke arah kebutuhan konsumtif, monopoli sumber produksinya. Monopoli pasar barang konsumtif dengan cara simultan. Timbun barang yang sangat dibutuhkan orang. Simpan logam mulia dan uang pada bank swasta.
Persulit perkreditan dengan persyaratan ketat dan tawari pinjaman dan kerjasama sehingga mereka bergantung dalam segala aspek, dengan demikian mereka dapat diarahkan kepada kehendak kita.

Teori konsep dan cara pencegahan ini sangat efektif bagi Negara berhukum non Islam, baik yang umat Islamnya telah bersatu dan pemimpin intern, lebih-lebih bagi umat Islam yang belum pernah bersatu dan berpemimpin intern dan berada di negara-negara berhukum non Islam. Indikasi keberhasilan teori ini diperlihatkan dengan keadaan umat sebagai berikut :

1. Umat Islam geraknya tak tentu arah, dan berserakan pada berbagai institusi, misalnya di Lembaga dan pegawai Negara, diberbagai Orpol, Ormas, Yayasan dan kegiatan pada aspek kecil sampai pada pernyataan bahwa “masalah agama adalah masalah pribadi”

2. Umat Islam di suatu Negara tidak memiliki pemimpin intern, tak jelas jenjang kepemimpinan-nya, tak jelas jumlah umatnya, tak jelas asnafnya, tak jelas jumlah ulamanya, tak jelas tugas wewenang dan tanggung jawabnya.

3. Umat Islam di suatu Negara tidak memiliki jumlah ulama, tak memiliki kurikulum, tak memiliki masalah bersama dan tidak dapat memecahkan masalah secara bersama.

4. Umat Islam terpecah pada beberapa istilah (di Indonesia ada : ulama, ustadz, mubaligh, da`i, tokoh Islam, cendekiawan muslim, guru agama, mualim dsb). Tidak jelas apa yang digarap dan tidak jelas wilayah tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, senang diundang, senang dipentas dipermukaan.

5. Umat Islam disuatu Negara tidak memiliki program, tak memiliki dana bersama, tak jelas sumber dananya.

6. Umat Islam disuatu Negara bergerak dibidang kajian masalah dan bukan melakukan uji masalah.

7. Umat Islam disuatu Negara, bergabung pada situasi senang membaca sejarah dan tidak mau menjadi pelaku sejarah.

Sumber: dari seorang Yahudi yang terlibat dalam program ini, kemudian mendapat hidayah Allah untuk memeluk Islam


Sumber : Love Islam Info
 Klik menu BERANDA dan temukan info-info menarik lainnya mengenai Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemaparan Resolusi PayTren 2016

1. Grand Lounching dengan judul PayTren Vaganza akan dilaksanakan di TV One pada tanggal 27 maret 2016. Dan seminggu sekali rutin puku...